Tafsir Al-Ibriz Lengkap 30 Juz - 3 Jilid. Foto: dutaislam.com.Dutaislam.com - Tafsir Al-Ibriz adalah salah satu karya monumental ulama Nusantara dari Rembang, KH. Bisri Mustofa, ayahanda Gus Mus (KH. Mustofa Bisri). Di Kudus, kitab beraksara Pegon Jawa ini dikaji rutin setiap Jumat oleh KH. Sya'roni Ahmadi, yang juga menjadi tim mushahhih Tafsir Al-Ibriz.Baca: Flashdisk Isi Kitab Kuning Ribuan JudulDi Suriname, Tafsir Al-Ibriz cukup populer mengingat bahasa warga setempat adalah Bahasa Jawa, bukan Bahasa Indonesia. Artinya, secara geografis, Tafsir Al-Ibriz sudah menyebar ke luar negeri. Bahasanya yang mudah dipahami orang Jawa membuat Tafsir Al-Ibriz memiliki keunikan tersendiri.Bila Tafsir Al-Misbah (15 Jilid) menggunakan Bahasa Indonesia, begitu pula Tafsir Al-Azhar (10 Jilid), maka, Tafsir Al-Ibriz menggunakan bahasa lokal Jawa. Khususnya Jawa Tengah, yang menggunakan kromo halus.Hal itu berbeda dari Tafsir Tajul Muslimin (4 Jilid) dan Tafsir Al-Iklil (30 Juz) karya KH. Misbah Musthofa, yang Bahasa Jawa nya khas Jawa Timur.Silakan download PDF Tafsir Al-Ibriz lengkap di link download yang tersedia, di bawah ini:Download PDF Tafsir Al-Ibriz 30 JuzBerat download mencapai hampir 0.5 GB. Siapkan kuota sebelum download!Bila ingin memiliki kitab fisiknya, senilai Rp. 320.000 (30 Juz dalam 3 Jilid), silakan klik link WhatsApp di bawah ini.Order Kitab Tafsir Al-Ibriz 30 JuzTafsir Al-Ibriz Cetakan Menara Kudus. Foto: dutaislam.com.Pengiriman dari Semen, Kediri, Jatim. Harga di atas belum termasuk ongkos kirim ke alamat Anda. Dan sewaktu-waktu bisa berubah seiring kenaikan harga kertas tentunya. [dutaislam.com/ab]
Every time, a dialogue between the Quran and its readers happens; andthe long period process of such understanding has resulted thousands andtons of interpretation books (kitab tafsir). One of them is Tafsir al-Ibriz byK.H. Bisri Mustofa and is written in Arab Pegon (Javanese language andArabic letters). This article is discussing the characteristics of the book andits method. Using descriptive analytic and hermeneutic interpretative, the studygoes to the conclusion that the book is organized according to tahlili method,namely a method which explains Quranic verses words after words. Themeaning of the words is presented in makna gandul system (the meaning iswritten under the words) while the interpretation and explanation (tafsir) iswritten out of the main body text. In terms of characteristics, the way the Tafsir al-Ibriz explains the meaning of the Quran is considered as simple.The approach applied in the book doesn't tend to a particular interpretation style because it combines some different styles according to the contextual meanings; and this book belongs to traditional and ma'tsur category.
Kitab Tafsir Al Ibriz Pdf |WORK| Download
Download File: https://0doetranconcza.blogspot.com/?tj=2vzKRs
Jakarta, NU Online Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Musthofa Bisri (Gus Mus) kembali membuka pengajian rutin Jumat pagi. Pengajian tafsir Al-Qur'an, kitab Al-Ibriz karya KH Bisri Musthofa ini kembali diikuti warga di Pesantren Raudlatut Tholibin, Lateh, Rembang, Jawa Tengah.
Sepeninggal KH Bisri Mustofa tahun 1977, pengajian tafsir kitab Al-Ibriz hari Jumat bersama warga digantikan oleh Gus Mus. Apabila Gus Mus sedang ada halangan, pengajian digantikan oleh KH Syarofuddin.
CARA membaca kitab seperti kutipan bait di atas, sudah sangat umum di dunia pondok pesantren. Dengan metode itu, orang yang membacanya tidak sekadar tahu arti kata per katanya (mufrodat), tetapi sekaligus mengerti nahwu-shorof atau grammar-nya. Mana mubtadak, khobar, huruf nashob, rafak atau jar sekaligus, bisa diketahui lewat metode itu. Kitab Tafsir Al-Ibriz karya KH Bisri Mustofa Rembang, juga menggunakan metode itu. Berbeda dengan kitab-kitab tafsir populer lainnya, seperti Al-Jalalain karya Syeh Jalaluddin As-Suyuthi dan Syeh Jalaluddin AlMahalli dari Mesir serta Tafsir Munir, dan Ibnu Katsir, Kitab Tafsir Al-Ibriz menggunakan huruf Arab pegon. Kata demi kata Alquran, diterjemahkan dengan bahasa Jawa menggunakan huruf Arab. Dua belas tahun lalu atau tepatnya 1994, KH Kharis Sodaqoh, pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, memulai membaca kitab Tafsir Al-Ibriz. Karena Kiai Bisri Mustofa, penulis kitab itu sudah wafat, maka Kiai Kharis meminta izin kepada salah seorang anak KH Bisri Mustofa, yaitu KH Mustofa Bisri (Gus Mus).
Karya-karya Mbah Bisri Mustofa cukup banyak, dari buku talqin kecil, hadits, aqidah, akhlak, sejarah, sampai kitab tafsir yang besar. Juga karya-karya yang lain, yang menjadi pedoman bagi masyarakat muslim pada umumnya.
Tafsir Al Ibriz, menjadi bagian dari kitab tafsir alternatif, dari banyaknya tafsir yang kebanyakan ditulis oleh ulama-ulama luar nusantara. Sebuah kontribusi besar Ulama NU untuk dunia Islam. Saat ini banyak peneliti dari kalangan akademisi yang meneliti tafsir AL IBRIZ itu. Dan kita, kami yang Nahdliyin, tak ada salahnya untuk kembali ngaji AL IBRIZ.
Hadirnya Tafsir Al-Asraar ini perlu mendapatkan apresiasi. Dengan bahasa yang sederhana dan lugas, kiranya mudah untuk dimengerti oleh masyarakat yang ingin memahami rahasia dibalik makna (al- asraar) dari al-Quran. Meskipun sudah ada beberapa kitab tafsir untuk masyarakat umum yang mudah dipahami, seperti Tafsir Al-Ibriz Karya Al-Maghfurulah KH. Bisri Mustofa dalam bahasa jawa dengan huruf arab pegon, namun saat ini masih belum banyak kitab tafsir dalam bahasa indonesia untuk kalangan awam. 2ff7e9595c
Comments